Dapat Dimampatkan dengan Mudah
Gas dapat dimampatkan dengan menerapkan tekanan padanya. Partikel gas memiliki jarak yang cukup besar di antara mereka, yang memungkinkan untuk dimampatkan lebih lanjut.
Gas memiliki massa yang merupakan salah satu dari tiga sifat fisik yang dimiliki oleh semua benda, termasuk padat, cair, dan gas. Meskipun massa partikel gas relatif kecil, mereka memiliki massa yang dapat diukur.
Memiliki mobil atau sepeda di rumah, pasti akan membutuhkan alat pemompa gas. Suatu hari, ketika ban sepeda atau mobil bocor, kendaraan tidak bisa dikendarai, bahkan ban dapat mengalami pembengkakan. Alat ini berfungsi dengan cara menghasilkan udara atau gas yang sebelumnya ada di dalam selang, kemudian membiarkannya mengalir ke dalam ban kendaraan. Gas tersebut akan mengisi ban sesuai dengan bentuk dan ruang yang diperlukan untuk ban kendaraan tersebut.
Gas LPG biasanya dikemas dalam tabung 3 kg, 5 kg dan 12 kg. Agar gas LPG dapat bekerja, kita memerlukan selang dan pengatur untuk menyalakan kompor. Salah satu ciri gas LPG adalah memiliki bau yang cukup menyengat.
Seperti yang kita ketahui, AC digunakan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan membuat ruangan terasa sejuk. Hal ini disebabkan karena AC mengandung Freon. Freon merupakan senyawa berupa gas yang membantu menyerap beban pada AC dan tempat-tempat yang memerlukan pengontrolan suhu.
Tabung oksigen yang berisi cairan menjadi salah satu barang yang paling penting di rumah, untuk membantu orang yang sakit. Tabung ini berubah menjadi oksigen saat mengalir melalui saluran udara seperti hidung dan mulut.
Kebanyakan orang perlu menyimpan parfum di rumah mereka atau menggunakannya setiap hari, baik itu parfum pria maupun wanita. Fungsi dari parfum adalah untuk membuat wangi tubuh lebih harum. Jadi saat berangkat kerja, pesta atau kegiatan di luar, kita pasti jadi lebih percaya diri. Parfum sebenarnya adalah cairan karena tidak mengubah bentuk zat. Setelah parfum disemprotkan, cairan bersentuhan dengan suhu lingkungan dan berubah menjadi unsur gas.
Kentut adalah gas yang dihasilkan tubuh sebagai hasil dari proses pencernaan makanan. Ketika makanan dicerna dalam tubuh, gas-gas seperti nitrogen, karbon dioksida, hidrogen, dan methan dapat terbentuk. Ketika gas-gas ini tidak diserap oleh tubuh, mereka dilepaskan melalui kentut.
Pati kalian sudah tidak asing lagi dengan knalpot , bukan? Fungsi knalpot adalah untuk mengubah karbon dari sisa pembakaran dan mengurangi kebisingan mesin. Sebagai peringatan, perlu kalian catat, jangan menyalakan kendaraan berknalpot di dalam ruangan. Gas yang terperangkap di dalam ruangan bisa menjadi racun bagi tubuh kita.
Angin merupakan bagianb dari benda gas yang tidak terlihat namun dapat dirasakan.
Selain angin, asap juga merupakan bagian dari bentuk benda gas yang dapat terlihat dan berbau. Asap menjadi salah satu benda gas yang berbahaya di muka bumi karena, memiliki berbagai kandungan jenis didalamnya.
Contoh gas yang ke-10 ini adalah uap air. ini artinya uap air terjadi karena adanya perubahan benda, yakni benda cair menjadi gas karena dipanaskan. Misalnya saat kita mencoba merebus air, maka saat air itu mendidih air akan berubah menjadi gas yang menguap ke udara.
Demikianlah beberapa contoh benda gas beserta penjelasannya, yang mendemonstrasikan beragam penggunaan dan karakteristik benda gas dalam kehidupan sehari-hari. (Z-3)
Rumus Gas Ideal dan Gas Nyata
Dari keempat hukum di atas, kita bisa mendapatkan persamaan perhitungan gas ideal. Coba elo simak ilustrasi berikut ini:
Nah, dalam konsep gas ideal juga ada beberapa kondisi khusus yang perlu kita ketahui.
Contoh soal gas ideal 2
Berapa volume gas pada suhu 27 °C, 1 atm (kondisi RTP) jika terdapat 2 mol gas?
Sobat Zenius, di soal ini elo jangan terkecoh sama suhunya ya. Elo perhatikan keterangan dalam soal, yaitu kondisi RTP.
Nah, kita tau nih dalam kondisi RTP, setiap 1 mol gas akan memiliki volume sebesar 24,4 L. Artinya, kalau kita punya 2 mol gas, volume gas yang kita miliki sebesar (A) 48,8 L. Simpel, kan?
Nah, gimana nih? Soal-soal tentang gas ideal masih gampang, kan? Atau elo perlu soal-soal yang lebih menantang lagi? Tenang! Elo bisa buka aplikasi Zenius untuk dapetin contoh soal beserta video pembahasannya.
Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi jenis campuran atau materi kimia lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.
Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!
Pembahasan gue tentang materi gas ideal dan gas nyata kelas 11 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar.
Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!
Penulis: Trisnajaya Shalsabila
PADA umumnya benda itu terbagi menjadi tiga jenis yakni, gas, cair, dan padat. Melansir jurnal yang dituliskan Ringga Nur Fitria, Bagus Surya Pratama menyatakan gas merupakan suatu zat ringan yang bersifat seperti udara (di dalam suhu biasa tidak bisa menjadi cair). Gas juga dapat disebut sebagai minyak bumi yang sudah dicairkan dan dapat digunakan untuk keperluan memasak.
Gas itu juga memiliki sifat nya loh. Lantas apa saja sifat dan contoh dari bentuk gas itu? Berikut ini adalah beberapa contoh benda gas beserta penjelasannya:
Baca juga: Tekanan Hidrostatis: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal
Pengantar: Materi Gas
Sobat Zenius, yuk, kita ingat-ingat sedikit tentang materi. Materi adalah zat yang mengisi suatu ruang atau wadah. Materi ada tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Berikut adalah perbedaan di antara ketiganya.
Nah, kalau kita bicara soal gas secara khusus, kita tau kalau gas itu nggak bisa kita lihat aktivitasnya. Tapi, ada beberapa hal dari gas yang bisa kita ukur. Gas itu memiliki kondisi mikroskopis dan kondisi makroskopis.
Kondisi mikroskopis gas mengacu pada sifat partikel kecil yang membentuk gas. Partikel-partikel di dalam gas (atom, molekul, dan/atau ion) akan mengalami pergerakan. Gerak partikel ini bisa menimbulkan kecepatan, kemudian momentum karena partikel-partikel ini bisa menabrak satu sama lain maupun menabrak dinding ruang atau wadahnya.
Gerak partikel inilah yang menjadi dasar bagi kondisi makroskopis. Kondisi makroskopis gas mengacu pada sifat-sifat yang dapat diukur secara langsung dari gas sebagai suatu keseluruhan.
Partikel-partikel yang bergerak dan menabrak satu sama lain menimbulkan volume gas. Sementara itu, partikel-partikel yang bergerak dan menabrak dinding ruang atau wadahnya menimbulkan adanya tekanan gas.
Selain itu, suhu ruang atau wadah dan juga jumlah mol pada gas menjadi bagian dari kondisi makroskopis gas.
STP (Standard Temperature and Pressure)
Kondisi STP adalah kondisi standar suatu gas, yaitu ketika suhunya sebesar 0°C atau 273 K dan tekanannya sebesar 1 atm. Dari sini, kita bisa mendapatkan persamaan gas ideal sebagai berikut:
Artinya, setiap satu mol gas ideal akan memiliki volume sebesar 22,4 liter. Perlu elo inget, kondisi STP ini hanya berlaku untuk gas ideal.
Kondisi Dua Gas dengan Tekanan dan Suhu Sama
Nah, biasanya ada juga kondisi-kondisi yang melibatkan lebih dari satu gas. Gas-gas ini bisa jadi memiliki tekanan dan suhu yang sama. Dalam kondisi ini, kita mendapatkan persamaan gas ideal sebagai berikut:
Artinya, gas-gas ini akan memiliki volume yang sama dan jumlah mol yang sama pula.
Selain kondisi-kondisi di atas, ada juga kondisi gas yang dicampurkan. Dalam beberapa situasi, gas-gas yang berbeda bisa aja dicampurkan dan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula. Coba elo cermati ilustrasi berikut ini.
Nah, ketika dua gas tergabung dalam satu wadah, tekanannya juga ikut berubah. Tekanan pada campuran kedua gas ini disebut sebagai tekanan parsial (P’) karena merupakan gabungan dari gas 1 dan gas 2.
Sobat Zenius, dari tadi kita udah bicara soal gas ideal beserta segala macam kondisi dan perhitungannya. Tapi, gas ideal itu sebuah konsep atau model yang sebenarnya nggak nyata di alam. Lalu, kondisi dan perhitungan gas nyata di alam seperti apa?
Pada gas nyata, partikel-partikel gas mengalami interaksi satu sama lain sehingga kecepatan partikel pada gas nyata lebih kecil daripada kecepatan partikel pada gas ideal. Hal ini juga menyebabkan momentum pada gas nyata lebih kecil daripada gas ideal.
Oleh karena itu, volume gas nyata akan lebih besar daripada volume gas idealnya. Selain itu, tekanan gas nyata juga akan lebih kecil daripada tekanan gas idealnya.
Persamaan gas nyata juga akan berbeda-beda tergantung jenis gasnya. Coba elo cermati ilustrasi berikut ini.
RTP (Room Temperature and Pressure)
Kondisi RTP adalah kondisi suatu gas dalam suhu ruangan ketika suhunya sebesar 25°C atau 298 K dan tekanannya sebesar 1 atm. Dari sini, kita bisa mendapatkan persamaan gas ideal sebagai berikut:
Artinya, setiap satu mol gas ideal akan memiliki volume sebesar 24,4 liter. Sama seperti kondisi STP, kondisi RTP ini hanya berlaku untuk gas ideal.
Menekan ke Segala Arah
Gas dapat menekan wadah tempat mereka berada, dan tekanan gas akan merata ke segala arah di dalam wadah tersebut.
Volume dan Bentuk Bisa Berubah Sesuai Wadah
Gas tidak memiliki bentuk atau volume tertentu; mereka akan mengisi seluruh wadah di mana mereka ditempatkan.
Baca juga: Panduan, Cara Menggunakan Mikroskop yang Benar
Hukum-Hukum Gas Ideal
Sebagai model untuk mempermudah analisis keadaan gas, gas ideal juga punya persamaan perhitungan. Persamaan perhitungan ini berasal dari beberapa hukum, yaitu:
Hukum Boyle memiliki bunyi, “apabila suhu dari suatu gas yang ada di sebuah ruangan tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas tersebut akan berbanding terbalik dengan volumenya”.
Dari sini, kita tau kalau hukum Boyle berbicara tentang tekanan dan volume gas. Hukum Boyle juga menyatakan bahwa tekanan dan volume gas berbanding terbalik.
Hukum Boyle : Bunyi dan Rumus
Hukum Charles memiliki bunyi, “apabila tekanan gas yang berada di dalam suatu ruangan tertutup bersifat konstan, maka suhu mutlaknya akan berbanding lurus dengan volume gas”.
Dari sini, kita tau kalo hukum Charles berbicara tentang suhu dan volume gas. Pada tekanan yang tetap, suhu dan volume gas berbanding lurus.
Hukum Charles : Bunyi dan Rumus
Hukum Avogadro memiliki bunyi, “gas-gas dengan volume yang sama, serta pada suhu dan tekanan yang sama akan memiliki jumlah molekul yang sama.”
Dari sini, kita tau kalo hukum Avogadro berbicara tentang volume dan jumlah mol gas. Hukum Avogadro juga menyatakan bahwa volume dan jumlah mol gas berbanding lurus.
Hukum Avogadro : Bunyi dan Rumus
Hukum Gay Lussac memiliki bunyi, “tekanan suatu gas akan berbanding lurus dengan suhu absolutnya pada keadaan volume yang konstan.”
Dari sini, kita tau kalo hukum Gay Lussac berbicara tentang tekanan dan suhu gas. Tekanan dan suhu gas ini berbanding lurus.
Hukum Gay Lussac : Bunyi dan Rumus